3G Online Trading

Great, Good, Gain With Our Online Trading

  • GREAT, GOOD, GAIN! INVEST YOUR MONEY NOW! AS EASY AS 123

News Sesi I 16 September 2010

Posted by Rinto On 10:04 AM 0 comments

Online Trading - News 3G Online Trading. News Sesi I :
PTBA Kesulitan Penuhi Pasokan Batubara ke Sasol
PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) mengaku sulit untuk memenuhi pasokan batubara yang diminta South African Synthetic Oil Ltd (Sasol), sebesar 2 miliar ton. Pasalnya hasil produksi PTBA hanya 1,6 miliar ton dan ini pun telah dialokasikan ke beberapa pembeli dalam bentuk komitmen pasokan.

Mengenai solusi untuk pemenuhan kapasitas nya akan dibicarakan dengan BKPM, ungkap Direktur Utama PTBA, Sukrisnodi.  Dari hasil 1,6 miliar ton yang kini berhasil diproduksi perseroan, telah ada tiga perusahaan yang sudah pasti akan menyerap. Di antaranya, PT Adani 700 juta ton, PT Transpacific Railway Infrastructure 500 juta ton, serta PT Kereta Api Indonesia (Persero), 400 juta ton. Maka dari itu, PTBA tengah mengusulkan membentuk perusahaan gabungan (konsorsium) untuk penuhi batubara ke perusahaan asal Afrika Selatan ini.

Opsi lain yang dapat dipilih yaitu dengan mencari cadangan baru dalam bentuk akusisi. Namun dari dua Kuasa Pertambangan (KP) yang tengah diincar PTBA, diakui Sukrisno, tidak ada yang memiliki cadangan yang besar, hingga 1 miliar ton. Seperti diketahui Sasol memang tengah seriusi untuk berinvestasi di Indonesia. Nilai investasinya pun tergolong besar, US$ 2 miliar dan akan menjadi investasi terbesar di Indonesia. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Gita Wiryawan pun menyebut, investasi perusahaan asal Afrika Selatan masih belum dipastikan. Apalagi pasokan batubara yang diminta Sasol, belum dapat terpenuhi.


BEI Desak Dirut Katarina Pulang ke Indonesia

Perkembangan kasus dugaan penyalahgunaan dana Initial Public Offering (IPO) dan manipulasi laporan keuangan 2009 PT Katarina Utama Tbk (RINA) masih menjadi fokus pemeriksaan Bursa Efek Indonesia (BEI).Meskipun BEI telah bertemu salah satu Direktur Katarina, namun itu dianggap tidak cukup. Wasit pasar modal masih menantikan keterangan dari Direktur Utama perseroan, yang menjadi pengendali Katarina. Demikian disampaikan Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Eddy Sugito di kantornya, SCBD Jakarta, Rabu (15/9/2010). Kita berharap Dirutnya segera hadir di Indonesia. Kita memang sudah ketemu dari salah satu direktur yang merangkap corsec (corporate secretary). Tapi banyak hal yang belum bisa dijawab secara tuntas," jelas Eddy.

Menurutnya, dari keterangan Izzudin Mahmood, pemegang kekuasaan atas perseroan penyedia jasa menara telekomunikasi ini sedang berada di luar negeri. Dan untuk meluruskan kabar yang beredar, termasuk aduan dari Forum Komunikasi Pekerja Katarina (FKPK), maka BEI perlu menghimpun data secara komprehensif."Kita ketemu mereka untuk minta konfirmasi ke mereka juga dari data yang kita terima," ucap Eddy."Jika seandainya dugaan-dugaan yang kita dengar dari forum komuniksi karyawan itu benar, kita minta beberapa supporting. Kalau memang nggak benar, ya buktikan kepada kami," tegasnya.

Menurut sumber, memang kondisi dalam internal Katarina sudah sangat kacau, bahkan sejumlah staf yang diduga membantu penyelewengan tersebut siap mengungkap kebobrokan manajemen-manajemen ekspat Katarina.Seperti diketahui, pemegang pengendali Katarina adalah PT Silver Mountaine yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha asal Malaysia. Sumber menyebutkan, sejak dipegang oleh manajemen expat tersebut, kondisi keuangan Katarina tak karuan.Bahkan, pemegang minoritas saham perseroan, PT Media Intertel Graha (MIG), siap melaporkan manajemen ke pengadilan karena telah menyelewengkan laporan keuangan auditan tahun 2009 dan mencatut nama MIG dalam daftar perusahaan terutang.


Saham FREN Disuspensi karena belum melunasi utangnya

Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham PT Mobil-8 Telecom Tbk (FREN) pada sesi II perdagangan Rabu (15/9/2010). Menurut Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Jasa BEI Eddy Nurcahyo, suspensi dilakukan karena FREN belum dapat menyerahkan dana pembayaran bunga obligasi ke-14. "Menunjuk surat PT Kustodian Sentral Efek Indonesia No. KSEI-1545/DIR/0910 tanggal 7 September 2010 perihal Penundaan Pembayaran Bunga Ke-14 (empat belas) Obligasi I Mobile-8 Telecom Tahun 2007, dimana disebutkan bahwa PT Mobile-8 Telecom Tbk belum dapat menyerahkan dana pembayaran bunga obligasi ke-14 (empat belas), maka Bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara Perdagangan Efek (Saham dan Obligasi) PT Mobile-8 Telecom Tbk," tutur Eddy.


BKPM: Investasi di 2010 Bisa Tembus Rp 180 Triliun

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimistis realisasi investasi di Indonesia pada tahun 2010 ini bisa mencapai Rp 180 triliun. Atau di atas target yang telah ditetapkan sebesar Rp 160,1 triliun. Demikian disampaikan oleh Kepala BKPM Gita Wirjawan

Target investasi masih on track (Rp 160,1 triliun), tapi bisa lebih sekitar Rp 180 triliun atau setara dengan US$ 20 miliar," cetus Gita Dia mengatakan, pada kuartal III-2010 ini realisasi investasi di Indonesia bisa mencapai 55% dari target awal.

Kuartal III bisa 25-55% dari pencapaian yang sama tahun lalu. Masih tetap PMA (Penanaman Modal Asing) 70%, 30-40% PMDA (Penanaman Modal Dalam Negeri)," ungkapnya. Dalam kesmepatan tersebut, BKPM baru saja menandatangani surat edaran bersama (SEB) bersama Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (PAN) EE Mangindaan. SEB ini bertujuan untuk mewujudkan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) di daerah dan sebagai panduan bagi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. 

Sehingga terwujud peningkatan iklim penanaman  modal yang berdaya saing. "Saat ini pelayanan satu pintu dan SPITISE (Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik) sudah dilakukan di 17 provinsi dan 15 kabupaten," katanya. "Dan  mustahil jika investasi terwujud tanpa kolaborasi dari Menteri Dalam Negeri dan Menteri PAN. Ini momen sebagai pendorong (pertumbuhan) di kuartal I dan II," tegas Gita.


Kegiatan Eksplorasi TINS

PT Timah Tbk (TINS) melaporkan kegiatan eksplorasi pada bulan Agustus 2010, sebagian besar masih melanjutkan kegiatan explorasi bulan Juli 2010 dimana aktifitasnya dilakukan oleh kapal Bor Geotin I berupa pemantapan cadangan untuk kapal isap di Perairan Bangka Utara dan pemboran prospeksi di Perairan Barat Laut

Kundur. Adapun perolehan cadangan timah taksiran hingga bulan September ini adalah 3050 Ton. Sementara, Realisasi Capex sebesar Rp12,27 miliar, sedangkan realisasi biaya opex sebesar Rp10,97 miliar. Demikian disampaikan Sekretaris Korporat TINS, Abrun Abubakar dalam laporan kegiatan eksplorasinya.


Cadangan CPO di Malaysia naik 23%

Cadangan minyak sawit di Malaysia, Negara produsen kedua CPO di dunia naik melebihi 23% di bulan agustus kenaikan bulanan pertama tahun ini setelah ekspor turun dan produksi naik. Cadangan CPO naik menjadi 1.723.262 metric ton dari 1.405.740 di juli. Ini merupakan kenaikan pertama sejak desember tahun lalu. Produksi naik 5,7% ketika ekspor turun 18%.


BMRI melakukan kerjasama dengan 12 kontraktor migas

Setelah resmi menjadi agen pembayaran untuk pengelolaan transaksi penjualan gas dari Blok Madura Offshore pada 7 September pekan lalu, PT Bank Mandiri Tbk (Persero) menargetkan melakukan kerja sama serupa dengan 12 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).Menurut Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Fransisca Nelwan Mok, proses penjajakan kerja sama dengan 12 KKKS tersebut kini tengah sedang berlangsung dan diharapkan bisa segera terealisasi  secepatnya."Ke depan, kita target 12 KKKS (perusahaan migas) akan melakukan hal

serupa. Sekarang lagi proses penjajakan, moga dalam waktu secepatnya (bisa terealisasi)," tutur Fransisca saat ditemui di kantornya, Plaza Mandiri, Jakarta, belum lama ini.Menurutnya Bank Mandiri selaku agen pembayaran dari tiga perusahaan  pengelola Blok Madura itu merupakan baru kali pertama dilakukan Bank  Mandiri.


Alokasi Sisa Dana hasil IPO BJBR

Sisa dana hasil Penawaran Umum (IPO) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) hingga 6 September 2010 sebesar Rp716,01 miliar. Menurut laporan Perseroan Rabu, disebutkan, dari hasil bersih IPO BJBR sebesar Rp1,42 triliun, Perseroan telah menggunakan dana tersebut untuk Ekspansi Kredit sebesar Rp701,9 miliar, untuk Ekspansi Jaringan Kantor sebesar Rp11,44 miliar. Dengan demikian total dana yang telah digunakan sebesar Rp713,3 miliar, dan sisa dana hasil IPO Perseroan sebesar Rp716,01 miliar.



Head Office :
PT Asjaya Indosurya Securities
Gd. Grha Surya Lt. 2
Taman Perkantoran Kuningan
Jl. Setiabudi Selatan I Kav. 9
Jakarta Selatan
Telp : 021 - 5790 5068

Categories: , , ,

0 Response for the "News Sesi I 16 September 2010"

Post a Comment